Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar ini mempengaruhi kecenderungan bagaimana anak lebih mudah menyerap informasi dari luar. Teori gaya belajar dikembangkan oleh Walter Burke Barbe. Menurutnya, setiap anak memiliki kombinasi Visual (V), Auditori (A), dan Kinestetik (K) yang berbeda-beda. Ada yang memiliki satu atau dua gaya belajar yang lebih menonjol, ada pula yang porsi ketiganya sama besar. Dengan mengetahui gaya belajar anak, guru atau orangtua akan lebih mudah memilih strategi pembelajaran yang paling cocok untuk mereka. Berikut dijelaskan tiga tipe gaya belajar tersebut.
1. Gaya belajar visual
Anak yang memiliki gaya belajar visual akan berkembang jika diberi kesempatan memperhatikan yang ia lihat. Pembelajar visual akan lebih mudah menangkap pelajaran yang mengandalkan visualisasi seperti gambar, grafik, simbol,dan sejenisnya. Anak dengan gaya belajar visual biasanya mudah memahami dengan melihat langsung. Mereka suka membuat catatan, diagram, atau menggambar untuk membantu mereka mengingat apa yang sedang pelajari.
Sebagai contoh, ia dapat menggunakan mind maping untuk memudahkan ia memahami tentang suatu topik mata pelajarannya. Kadang kala, anak dengan gaya belajar ini suka melihat instruksi tertulis atau diperlihatkan cara melakukan sesuatu secara gamblang.
2. Gaya Belajar Auditori
Anak dengan gaya belajar auditori memiliki kecenderungan mudah menerima informasi melalui apa yang mereka dengar. Anak dengan gaya belajar ini perlu mendengar penjelasan tentang apa yang mereka pelajari dan akan lakukan. Pembelajaran yang dapat digunakan untuk anak dengan tipe ini yaitu dengan metode ceramah, diskusi atau tanya jawab, mendengarkan kaset atau rekaman, dan sejenisnya.
Anak dengan gaya auditori mampu mengulang informasi yang didengarnya secara lengkap, suka bercerita ataupun mendengarkan cerita dari orang lain.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik senang bekerja dalam kelompok dan menikmati kegiatan praktis. Sebagai contoh mereka dapat menikmati kegiatan role playing (bermain peran), belajar menggunakan model dan objek tententu, melakukan eksperimen dan sejenisnya. Anak dengan gaya belajar kinestetik biasanya cenderung suka melakukan sesuatu langsung praktiknya, bukan hanya dijelaskan secara teoritis. Mereka suka bergerak ketika sedang belajar. Ketika menjelaskan, mereka lebih mudah menggunakan tangan atau alat bantu lainnya untuk medeskripsikan suatu hal.
Anak dengan gaya belajar ini juga suka menyentuh benda, membuat kreasi tertentu, atau bereksperimen bebas dengan suatu benda untuk mengetahui cara kerjanya.
Berikut contoh instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa.
ANGKET GAYA BELAJAR
Petunjuk :
A. Bacalah setiap pernyataan dibawah ini B. Lingkarilah bagian yang sesuai dengan yang Anda alami, pada nomor yang sesuai
- Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset/rekaman daripada membaca buku
- Jika saya mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya terlebih dahulu
- Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan ceramah
- Saat saya seorang diri, saya biasanya memainkan musik atau lagu atau bernyanyi
- Saya lebih suka berolahraga daripada membaca buku
- Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau selatan di mana pun saya berada
- Saya suka menulis surat atau jurnal atau diary
- Saat saya berbicara, saya suka mengatakan “saya mendengar anda, itu terdengar bagus, itu bunyinya bagus”
- Ruangan, meja, mobil atau rumah saya biasanya berantakan atau tidak teratur
- Saya suka merancang, mengerjakan, dan membuat sesuatu dengan kedua tangan saya
- Saya hampir tahu semua kata-kata dari lagu yang saya dengar
- Ketika mendengarkan orang lain berbicara, saya biasanya membuat gambar dari apa yang mereka katakana dalam pikiran saya
- Saya suka olahraga dan saya rasa saya adalah olahragawan terbaik
- Mudah sekali bagi saya untuk mengobrol dalam waktu yang lama dengan kawan saya saat berbicara di telepon
- Tanpa musik, hidup amat membosankan
- Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah berbicara dengan siapa saja
- Saya melihat objek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan mudah mengenali objek yang sama walaupun posisi objek diputar atau diubah
- Saya biasanya mengatakan “saya rasa, saya perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini
- Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali melihat pengalaman itu dalam bentuk gambar di dalam pikiran saya
- Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu
- Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kalai mengingat bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu
- Saya lebih suka musik daripada seni lukis
- Saya sering corat-coret kertas saat berbicara di telepon atau dalam sebuah pertemuan
- Saya lebih suka melakukan contoh peragaan daripada mebuat laporan tertulis atas suatu kejadian
- Saya lebih suka membacakan cerita daripada mendengarkan cerita
- Saya biasanya berbicara dengan perlahan
- Saya lebih suka berbicara daripada menulis
- Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi
- Saya biasanya menggunakan jari saya untuk menunjuk kalimat yang saya baca
- Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian dalam pikiran saya
- Saya suka mengeja dan saya piker saya pintar mengeja kata-kata
- Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada saya saat saya sedang menonton televisi
- Saya suka mencatat perintah atau instruksi yang disampaikan pada saya
- Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang dikatakan orang
- Saya paling mudah belajar sambil mempraktekkan/melakukan
- Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama
2 3 6 7 12 17 19 23 25 30 31 33 Total nomor yang dilingkari ….
KELOMPOK A (AUDITORI)
1 4 8 11 14 15 16 20 22 27 32 34 Total nomor yang dilingkari …..
KELOMPOK K (KINESTETIK)
5 9 10 13 18 21 24 26 28 29 35 36 Total nomor yang dilingkari…
Kelompok yang memiliki jumlah nomor terbanyak menunjukkan gaya belajar siswa tersebut. Jika terdapat jumlah yang sama banyak lebih dari 1 kelompok maka itu menunjukkan gaya belajar kombinasi yang dimiliki siswa.