Tips Menulis di Dunia Maya

pixabay.com
       Banyak orang akhir-akhir ini gemar menulis, entah itu sekedar curhat melaui medsos ataupun sengaja menulis seakan dia jurnalis. Sah sah saja memang karena menulis adalah sebagian dari hak setiap orang untuk mengekspresikan dirinya. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa tujuan dan nilai guna dari apa yang kita tulis tidak boleh keluar dari koridor etika kesopanan dalam menyampaikan/menuangkan gagasan tersebut. Tidak sedikit kita jumpai di dunia maya ini aksi hujat-menghujat, saling hina, saling serang kata-kata, dan bahkan provokasi menebar kebencian kepada sesama. Sebenarnya apa tujuan seseorang menulis? Apakah sekedar ingin eksis atau malah narsis? Berusaha kritis atau apatis? Atau cuma iseng yang penting seneng?
        Menulis berarti melahirkan apa yang ada dalam pikiran, dituangkan dan dirangkai dengan kata-kata agar dapat bermakna. Gaya bahasa seorang penulis menunjukkan apa yang dominan dalam pikiran dan hati penulis tersebut. Ibarat cermin, tulisan kita akan menunjukkan bagaimana karakter kita. Oleh karena itu jika kita mulai jatuh cinta pada dunia tulis-menulis alangkah baiknya jika itu diimbangi pula dengan banyak membaca. Layaknya pohon, ia akan berbuah lebat dengan buah yang manis jika terpenuhi nutrisi yang diperlukan, mendapat cahaya matahari yang cukup, dan terlindung dari gangguan sekitar yang merusak, maka seperti itu jugalah kita. Kita akan dapat melahirkan tulisan dan karya terbaik hanya dengan memperbanyak asupan nutrisi untuk otak dengan aktif membaca dan bergabung dalam forum-forum ilmiah yang mendukung serta menjauhkan diri dari sifat sombong. Mengapa point terakhir ini penting? Karena sifat sombong hanya akan membuat pemiliknya merasa benar sendiri, anti kritik, egois, dan tak mau tahu. Akibatnya dia akan sulit berkembang dan menjadi arogan.
        Seperti kita tahu bahwa menulis tentu mengandung maksud dan tujuan. Maka sampaikanlah hal tersebut secara santun agar hati pembaca lebih terbuka dan mudah menyerap makna yang terkandung di dalamnya. Perbanyak intensitas menulis agar kita semakin lihai memilih diksi yang tepat. Dan yang terakhir, bacalah ulang apa yang telah kita tulis dalam suasana dan waktu yang berbeda sebelum kita memutuskan untuk mem-publish tulisan tersebut karena saat kita membaca tulisan sendiri dalam satu waktu akan sangat mungkin kita tidak menemukan cela atau kesalahan pada tulisan tersebut. Ingatlah, dunia maya ini super cepat dan super luas jangkauannya. Jejak digital bisa sangat menjadi kejam. Oleh karenanya biasakan menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berhati-hati. Mari belajar menjadi penulis yang santun dan berkarakter.
LihatTutupKomentar