https://pixabay.com/photos/green-art-wood-sharp-pencil-group-1738220/
Pembelajaran selalu menjadi hal unik untuk dibahas oleh para praktisi maupun semua kalangan. Guru memegang peranan sangat penting dalam menentukan sukses tidaknya suatu pembelajaran. Guru yang baik akan mampu memanaje kelas dan pembelajarannya sedemikian rupa sehingga terbangun suasana kondusif dan menyenangkan. Namun banyak sekali yang belum menyadari atau bahkan abai dengan peran penting guru tersebut. Apakah kita sudah menjadi guru yang berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada kekuatan dan kebutuhan siswa. Dari pengertian ini jelas hanya guru yang memiliki peran sebesar itu untuk menganalisis sejak dini karakteristik siswa, bagaimana profil, minat dan juga kesiapan belajar siswa. Melalui diagnosis awal ini guru akan bisa lebih mudah menentukan strategi pembelajaran yang paling tepat agar tujuan pembelajaran semakin mudah tercapai. Prinsip ini sangat sesuai dengan pandangan Ki Hajar Dewantara bahwa setiap siswa memiliki kodrat alam dan kodrat zaman yang berbeda-beda sehingga guru harus mampu menyesuaikan diri untuk terus mendampingi dan mengarahkan siswa dengan baik.
Setelah guru mengetahui tentang profil, minat, dan kesiapan belajara siswa, guru selanjutnya memilih strategi pembelajaran yang dapat mengakomidasi semua kebutuhan siswa. Guru bisa memadukan berbagai strategi dalam satu kegiatan pembelajaran. Untuk dapat membuat skenario terbaik, guru tentunya harus memahami dengan baik berbagai macam strategi tersebut. Hal ini bisa diperoleh jika guru sering membaca baik dari buku referensi atau sumber berita, melakukan diskusi dengan sesama komunitas, ataupun pengembangan diri lain secara berkesinambungan.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada kekuatan dan kebutuhan siswa. Dari pengertian ini jelas hanya guru yang memiliki peran sebesar itu untuk menganalisis sejak dini karakteristik siswa, bagaimana profil, minat dan juga kesiapan belajar siswa. Melalui diagnosis awal ini guru akan bisa lebih mudah menentukan strategi pembelajaran yang paling tepat agar tujuan pembelajaran semakin mudah tercapai. Prinsip ini sangat sesuai dengan pandangan Ki Hajar Dewantara bahwa setiap siswa memiliki kodrat alam dan kodrat zaman yang berbeda-beda sehingga guru harus mampu menyesuaikan diri untuk terus mendampingi dan mengarahkan siswa dengan baik.
Setelah guru mengetahui tentang profil, minat, dan kesiapan belajara siswa, guru selanjutnya memilih strategi pembelajaran yang dapat mengakomidasi semua kebutuhan siswa. Guru bisa memadukan berbagai strategi dalam satu kegiatan pembelajaran. Untuk dapat membuat skenario terbaik, guru tentunya harus memahami dengan baik berbagai macam strategi tersebut. Hal ini bisa diperoleh jika guru sering membaca baik dari buku referensi atau sumber berita, melakukan diskusi dengan sesama komunitas, ataupun pengembangan diri lain secara berkesinambungan.
Bukan hal yang mudah untuk bisa menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Ada banyak tantangan baik itu dari dalam diri guru sendiri maupun dari luar. Tantangan dari dalam misalnya: semangat belajar terus-menerus, pandangan positif terhadap perubahan, jiwa pantang penyerah, dedikasi dan integritas yang tinggi. Sedangkan tantangan dari luar bisa muncul dari lingkungan maupun dari diri siswa. Secara garis besar bisa disimpulkan bahwa sukses tidaknya pembelajaran berdiferensiasi bergantung dari bagaimana guru secara percaya diri mengatur kelasnya sejak perencanaan hingga evaluasi. Selain itu perlu dukungan dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen pendidikan agar tujuan belajar merdeka bagi siswa dapat terwujud secara nyata.